Menganalisis risiko dalam Safety Instrumented System (SIS) di industri minyak dan gas adalah proses penting untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengurangi bahaya operasional. Berikut adalah langkah-langkah utama dalam analisis risiko SIS:
1. Identifikasi Bahaya (Hazard Identification)
- Menggunakan metode seperti Hazard and Operability Study (HAZOP) untuk mengidentifikasi potensi kegagalan dan konsekuensi yang bisa terjadi.
- Menganalisis skenario bahaya yang dapat memicu kondisi tidak aman dalam fasilitas minyak dan gas.
2. Analisis Risiko (Risk Analysis)
- Menentukan tingkat risiko dengan mempertimbangkan kemungkinan (likelihood) dan dampak (consequences) dari skenario bahaya yang teridentifikasi.
- Menggunakan pendekatan kuantitatif atau kualitatif, seperti:
- Layer of Protection Analysis (LOPA) → Menilai efektivitas lapisan perlindungan terhadap skenario bahaya.
- Fault Tree Analysis (FTA) → Menelusuri penyebab kegagalan sistem secara hierarkis.
- Event Tree Analysis (ETA) → Mengevaluasi kemungkinan jalur kejadian setelah insiden awal terjadi.
- Risk Graph → Menilai tingkat Safety Integrity Level (SIL) berdasarkan kombinasi faktor risiko.
3. Penentuan Safety Integrity Level (SIL)
- Safety Integrity Level (SIL) ditentukan berdasarkan hasil analisis risiko.
- SIL berkisar dari SIL 1 (risiko rendah) hingga SIL 4 (risiko sangat tinggi).
- SIL ditentukan dengan metode:
- LOPA → Membandingkan frekuensi kegagalan dengan batas toleransi risiko.
- Risk Graph → Menggunakan matriks risiko berdasarkan tingkat keparahan, frekuensi eksposur, dan probabilitas deteksi.
4. Pemilihan dan Implementasi SIS
- Setelah SIL ditetapkan, pemilihan arsitektur SIS harus memenuhi persyaratan probabilitas kegagalan sesuai standar IEC 61511.
- Redundansi perangkat keras, fail-safe mechanism, dan desain sistem yang tahan terhadap kondisi ekstrem harus diperhitungkan.
5. Verifikasi, Validasi, dan Pemeliharaan SIS
- Verifikasi → Mengevaluasi apakah desain SIS memenuhi persyaratan SIL yang ditetapkan.
- Validasi → Pengujian di lapangan untuk memastikan sistem beroperasi sesuai desain.
- Pemeliharaan → Inspeksi berkala, pengujian fungsi, dan analisis data keandalan untuk memastikan SIS tetap efektif.
6. Manajemen Perubahan dan Evaluasi Berkelanjutan
- Memastikan setiap perubahan dalam operasi atau sistem diperhitungkan dalam analisis risiko.
- Melakukan audit berkala dan pembaruan terhadap analisis risiko berdasarkan data kegagalan aktual.
Analisis risiko dalam SIS bertujuan untuk memastikan bahwa sistem dapat mencegah atau mengurangi insiden berbahaya dengan efektivitas tinggi. Proses ini harus dilakukan secara sistematis dan terdokumentasi untuk memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan.
0 Comments